Rabu, 05 Juni 2013

Sudah Isi?

Sebuah pertanyaan yang cukup bikin saya dan istri saya terperangah diselang waktu hingga 6 bulan pernikahan ini. Ya. Kami cukup bingung memahaminya, karena kami sendiri sepertinya sama-sama hampir tidak pernah bertanya seperti itu kepada yang lain, kini pertanyaan itu menghampiri dengan cara bertubi-tubi. Jawaban yang bisa terlontar adalah, "belum, doakan ya..".

Reaksi template yang tidak pernah saya duga sebelumnya itu, sejujurnya adalah kebenaran diantara kebingungan yang terbesit karena berdasarkan ilmiah praktis adalah, kehamilan itu datang saat menstruasi istri saya terhenti. Dan tidak ada niatan saya dari awal menunda untuk memiliki anak.

Beribu pertanyaan lanjutan kepada diri sendiri akhirnya terbuka dari pertanyaan semacam, "sudah isi?". Yang menyebabkan pertanyaan sistemik lainnya.

Iya ya. Kok belum.. Hmm.. Si itu udah ya? Kenapa ya? Akunya kenapa? Dianya kenapa? Faktor kesehatan? Atau apa? Apa bisa? Berapa lama?

Setiap pertanyaan itu berlarian, semakin kencang berpikir semakin dalam saya menggali kesalahan-kesalahan diri saya sendiri. Saya menenggelamkan perasaan di sebuah intropeksi diri hingga ke semua lini. Sebagai makhluk lemah yang belum cukup mampu diberi tanggung jawab oleh Allah. Sebagai makhluk bodoh yang tidak mungkin bisa membuat anak. Bahkan menggambar anak saja jelek. Allah yang membuat anak. Allah yang punya kuasa dari setiap tetes mani yang dibuahi. Allah yang menentukan waktunya. Saya tidak bisa meniupkan roh. Tidak bisa memberinya otak. Memanjangkan jemarinya. Karena itu, apakah aku bisa menjaga hidupnya kelak? Apakah aku menginginkan kehidupannya, seperti aku menginginkan hidupku sendiri dengan hidupnya? Allah maha tahu segala kapasitas saya.

Buat saya memilik anak bukan sekedar garis keturunan penuh kebanggaan dan kebahagiaan. Tapi juga menjaga kesehatannya, akhlaknya, ilmunya, keimanannya kepada Allah. Juga untuk senantiasa mendoakan orangtuanya di kala amal ibadah terhenti oleh kematian.

Karena doa semoga menjadi anak sholeh dan sholehah adalah terjadi apabila bapak dan ibu nya yang juga sholeh sholehah..

Karena saya adalah anak yang dilahirkan dengan penuh perjuangan oleh orang tua saya. Dan ayah saya belum melihat kelahiran saya. Saya sering lupa mendoaakan beliau.

Banyak hal yang mesti dipelajari.
Banyak hal yang belum saya pelajari.
Banyak hal yang harus dilakukan.
Banyak hal yang harus segera dilakukan!




بسم الله الرحمن الرحيم